Tuesday, October 30, 2012

Profil Guru

1.Nama Kepala Sekolah : Suster Magdalena lian.M.p.d sebagai Kepala Sekolah di SMP SANTA MARIA
2.Nama Guru : Bpk.Surya Mengajar bidang studi Komputer di kelas 7-9
3.Nama Guru : Ibu Retha Mengajar bidang studi Biologi kelas 8-9
4.Nama Guru : Ibu Lusi Mengajar bidang studi Biologi kelas 7
5.Nama Guru : Ibu Atik Mengajar bidang studi Fisika kelas 7
6.Nama Guru : Ibu Diana Mengajar bidang studi Fisika kelas 8-9
7.Nama Guru : Mrs.Ken Mengajar bidang studi Bahasa Inggris kelas 8-9
8.Nama Guru : Mrs.Dinda Mengajar bidang studi Bahasa Inggris kelas 7
9.Nama Guru : Bpk.Martinus Mengajar bidang studi Kewarganegaraan kelas 7-9
10.Nama Guru : Ibu Regina Mengajar Bidang studi IPS kelas 7
11.Nama Guru : Ibu Ratna Mengajar Bidang Studi IPS kelas 8-9
12.Nama Guru : Ibu Nunik Mengajar Bidang Studi Budi Pekerti kelas 9
13.Nama Guru : Ibu Maria Kristina Mengajar bidang Studi Agama kelas 7-9
14.Nama Guru : Ibu Detha Mengajar bidang studi Bahasa Indonesia kelas 9
15.Nama Guru : Bpk.Hary Mengajar Bidang studi Bahasa Indonesia kelas 8
16.Nama Guru : Bu Ita Mengajar Bidang studi Bahasa Indonesia kelas 7
17.Nama Guru : Bu Tanti Mengajar Ketrampilan Tata busana Kelas 7
18,Nama Guru : Bu Christine Mengajar Ketrampilan Tata busana kelas 8-9
19.Nama Guru : Bu Maria Mengajar bidang studi Tari kelas 7-9
20.Nama Guru : Bpk.Wicak Mengajar Bidang studi Karawitan Kelas 7-9
21.Nama Guru : Bu Niken Mengajar Bidang Studi Elektro kelas 7-9
22.Nama Guru : Pak Kris Mengajar Bidang studi Matematika kelas 7
23.Nama Guru : Pak Agung Mengajar Bidang studi Matematika kelas 8
24.Nama Guru : Bu Martha Mengajar Bidang studi Matematika kelas 9
25.Nama Guru : Ibu Dewi mengajar bidang studi Olah raga kelas 7-9
26.Nama Guru : Bpk.Vincent mengajar bidang studi Olah raga kelas 7-9
27.Nama Guru : Bpk.Kus Mengajar bidang studi Budi pekerti kelas 8
28.Nama Guru : Bpk.Yakobus Mengajar bidang studi Musik kelas 7-9
29.Nama Guru : Bu Agusta Mengajar Bidang studi budi pekerti kelas 7
30.Nama Guru : Pak Andre bidang tata usaha
31.Nama Guru : Pak Dino bidang tata usaha
32.Nama Guru :Bu evelyn bidang tata usaha
33.Nama Guru : Bu Febri bidang tata usaha

Pojok Siswa


Masalah Pendidikan di Indonesia

Peran Pendidikan dalam Pembangunan


Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia unuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Bab ini akan mengkaji mengenai permasalahan pokok pendidikan, dan saling keterkaitan antara pokok tersbut, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangannya dan masalah-masalah aktual beserta cara penanggulangannya.

Apa jadinya bila pembangunan di Indonesia tidak dibarengi dengan pembangunan di bidang pendidikan?. Walaupun pembangunan fisiknya baik, tetapi apa gunanya bila moral bangsa terpuruk. Jika hal tersebut terjadi, bidang ekonomi akan bermasalah, karena tiap orang akan korupsi. Sehingga lambat laun akan datang hari dimana negara dan bangsa ini hancur. Oleh karena itu, untuk pencegahannya, pendidikan harus dijadikan salah satu prioritas dalam pembangunan negeri ini.

Pemerintah dan Solusi Permasalahan Pendidikan


Mengenai masalah pedidikan, perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim. Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU Pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan kabupaten.

Penyelesaian masalah pendidikan tidak semestinya dilakukan secara terpisah-pisah, tetapi harus ditempuh langkah atau tindakan yang sifatnya menyeluruh. Artinya, kita tidak hanya memperhatikan kepada kenaikkan anggaran saja. Sebab percuma saja, jika kualitas Sumber Daya Manusia dan mutu pendidikan di Indonesia masih rendah. Masalah penyelenggaraan Wajib Belajar Sembilan tahun sejatinya masih menjadi PR besar bagi kita. Kenyataan yang dapat kita lihat bahwa banyak di daerah-daerah pinggiran yang tidak memiliki sarana pendidikan yang memadai. Dengan terbengkalainya program wajib belajar sembilan tahun mengakibatkan anak-anak Indonesia masih banyak yang putus sekolah sebelum mereka menyelesaikan wajib belajar sembilan tahun. Dengan kondisi tersebut, bila tidak ada perubahan kebijakan yang signifikan, sulit bagi bangsa ini keluar dari masalah-masalah pendidikan yang ada, apalagi bertahan pada kompetisi di era global.

Kondisi ideal dalam bidang pendidikan di Indonesia adalah tiap anak bisa sekolah minimal hingga tingkat SMA tanpa membedakan status karena itulah hak mereka. Namun hal tersebut sangat sulit untuk direalisasikan pada saat ini. Oleh karena itu, setidaknya setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam dunia pendidikan. Jika mencermati permasalahan di atas, terjadi sebuah ketidakadilan antara si kaya dan si miskin. Seolah sekolah hanya milik orang kaya saja sehingga orang yang kekurangan merasa minder untuk bersekolah dan bergaul dengan mereka. Ditambah lagi publikasi dari sekolah mengenai beasiswa sangatlah minim.

Sekolah-sekolah gratis di Indonesia seharusnya memiliki fasilitas yang memadai, staf pengajar yang berkompetensi, kurikulum yang tepat, dan memiliki sistem administrasi dan birokrasi yang baik dan tidak berbelit-belit. Akan tetapi, pada kenyataannya, sekolah-sekolah gratis adalah sekolah yang terdapat di daerah terpencil yang kumuh dan segala sesuatunya tidak dapat menunjang bangku persekolahan sehingga timbul pertanyaan ,”Benarkah sekolah tersebut gratis? Kalaupun iya, ya wajar karena sangat memprihatinkan.”

Penyelenggaraan Pendidikan yang Berkualitas


”Pendidikan bermutu itu mahal”. Kalimat ini sering muncul untuk menjustifikasi mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Orang miskin tidak boleh sekolah.Untuk masuk TK dan SDN saja saat ini dibutuhkan biaya Rp 500.000, — sampai Rp 1.000.000. Bahkan ada yang memungut di atas Rp 1 juta. Masuk SLTP/SLTA bisa mencapai Rp 1 juta sampai Rp 5 juta.

Makin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). MBS di Indonesia pada realitanya lebih dimaknai sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana. Karena itu, Komite Sekolah/Dewan Pendidikan yang merupakan organ MBS selalu disyaratkan adanya unsur pengusaha. Asumsinya, pengusaha memiliki akses atas modal yang lebih luas. Hasilnya, setelah Komite Sekolah terbentuk, segala pungutan uang kadang berkedok, “sesuai keputusan Komite Sekolah”.

Namun, pada tingkat implementasinya, ia tidak transparan, karena yang dipilih menjadi pengurus dan anggota Komite Sekolah adalah orang-orang dekat dengan Kepala Sekolah. Akibatnya, Komite Sekolah hanya menjadi legitimator kebijakan Kepala Sekolah, dan MBS pun hanya menjadi legitimasi dari pelepasan tanggung jawab negara terhadap permasalahan pendidikan rakyatnya.
Kondisi ini akan lebih buruk dengan adanya RUU tentang Badan Hukum Pendidikan (RUU BHP). Berubahnya status pendidikan dari milik publik ke bentuk Badan Hukum jelas memiliki konsekuensi ekonomis dan politis amat besar. Dengan perubahan status itu pemerintah secara mudah dapat melemparkan tanggung jawabnya atas pendidikan warganya kepada pemilik badan hukum yang sosoknya tidak jelas. Perguruan Tinggi Negeri pun berubah menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Munculnya BHMN dan MBS adalah beberapa contoh kebijakan pendidikan yang kontroversial. BHMN sendiri berdampak pada melambungnya biaya pendidikan di beberapa Perguruan Tinggi favorit.

Pojok Guru

Wednesday, October 24, 2012

Profil

SMP Santa Maria berada di jalan Raya Darmo no 19, Sekolah Menengah Pertama Swasta yang didirikan pada tahun 1535. Sebuah lembaga pendidikan dengan Spiritualitas Santa Angela, sekolah yang dikelola oleh Suster-suster Ursulin (OSU), ordo yang didirikan oleh Santa Angela.yang mempunyai nomer telpon (031)-5677890.SMP Santa Maria merupakan sekolah di Surabaya dengan gedung tertua.Sekolah ini ada berkat karya besar suster-suster Ursulin di kota Pahlawan dimulai dari kedatangan 5 suster Ursulin ke Jalan Krembangan (sekarang Jalan Kepanjen) pada tanggal 14 Oktober 1863. Kehadiran para suster Ursulin tersebut memberikan banyak manfaat dalam dunia pelayanan terutama dalam bidang pendidikan. Mereka terus berlanjut hingga pada tanggal 26 Juni 1922 di Jalan Kupang (sekarang jalan Raya Darmo) didirikan sebuah sekolah dengan nama “Santa Maria”. Pada tanggal 1 Juli 1922, sekolah Santa Maria mulai menerima siswa baru dengan jumlah : TK 40 Siswa, SD 96 Siswa, H.B.S. 59 siswa, dan sekolah Pendidikan Guru (SPG Catharina) 33 Siswa. H.B.S. kemudian berkembang menjadi SMP Santa Maria dan secara administratif lahir tahun 1951. Seperti halnya sekolah Ursulin lainnya, SMP Santa Maria Surabaya yang berlokasi di Jalan Raya Darmo 49 Surabaya,ini juga memiliki semboyan “SERVIAM” yang berarti “Saya Mengabdi”.

Berita


Pendidikan Karakter Melalui Filateli 


Jakarta --- Pendidikan karakter tidak semata didapatkan di sekolah. Pameran filateli tingkat dunia yang akan diselenggarakan di Jakarta 18-24 Juni 2012, akan menjadi wahana yang baik bagi anak-anak untuk menumbuhkan karakter nasionalime, berbudaya, dan berpengetahuan dunia.
“Prangko merupakan bukti gambaran peristiwa yang tidak terbantahkan, bisa dijadikan ajang pembelajaran anak-anak,” kata Ketua Umum Perhimpunan Filateli Indonesia, Soeyono, di Kantor Kemdikbud, Rabu (13/06).
Soeyono menjelaskan, dalam pameran tersebut, anak-anak akan diberikan sebuah passpor  filateli. Dengan paspor tersebut anak-anak bisa membeli prangko atau mengirim surat dari suatu negara, kemudian paspornya diberi stempel dari kantor pos terebut. “Itu (stempel) koleksi menarik bagi anak-anak,” katanya.
Kegiatan lain yang dapat ditemui dalam pameran ini dan bermanfaat bagi anak-anak, yaitu mereka bira ikut merasakan pekerjaan orang-orang di kantor pos. Mulai dari menggambar prangko, menyortir surat, dan lain sebagainya. “Pendidikan lewat prangko bisa menjadi pendidikan internasionalisasi bagi anak-anak,” katanya.
Untuk ikut merasakan pembuatan prangko yang terbuat dari kulit dan kain batik yang akan diluncurkan pada pameran tersebut, anak-anak juga diberi kesempatan untuk belajar membatik, menenun, dan melihat cara pembuatan keris. “Semuanya bernilai heritageIndonesia, untuk mematrikan ingatan dunia terhadap Indonesia melalui filateli,” kata Soeyono.
Pelajaran penting dari kegiatan yang diadakan dalam pameran tersebut adalah bagaimana untuk melatih kesabaran, ketekunan, persahabatan antar negara, dan pencapaian prestasi saat berhasil mengumpulkan prangko dari seluruh dunia. Untuk itu, karena pesan-pesan nasionalisme, pendidikan dan kebudayaan sangat kental dalam acara ini, maka Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemdikbud Ibnu Hamad menyatakan, kementeriannya sangat mendukung pameran ini. (AR)

Tuesday, October 23, 2012

Galeri Foto!!!


Bangunan sekolah SMP Santa Maria Surabaya




murid-murid SMP Santa Maria Surabaya dalam latihan musik keroncong


Tim Duta Lingkungan SMP Santa Maria Surabaya membuat kompos

Fasilitas

Berikut beberapa fasilitas yang disediakan oleh SMP Santa Maria Surabaya:

Kelas ber AC
Peralatan pembelajaran Multimedia
Laboratorium Bahasa,
Fisika, Biologi, Komputer
Bengkel Seni
Ruang Keterampilan Tata -Busana & Tata Boga
Ruang Keterampilan Elektronika
Ruang Konseling
Ruang/Sanggar Tari
Ruang & peralatan Karawitan
Studio Musik (Alat band, -Orkestra, Keroncong)
Ruang Doa dan Pengumuman
Sarana olah raga in door -maupun out door
Kantin untuk Siswa
Koperasi Siswa
Tempat belajar diluar kelas dengan Free Wifi
Aula, UKS, Perpustakaan